Aryamaitri
Templat:Riset asli Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Unsubst".
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". | |
---|---|
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Gelar | Mahasthawira |
Informasi pribadi | |
Lahir | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Meninggal | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Makam | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Agama | Buddha |
Mazhab | Aliran Linji (臨済宗) |
Silsilah | Generasi ke-76 (Buddha) Generasi ke-39 (Linji) |
Sekte | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Almamater | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Pekerjaan | Biksu |
Kerabat | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Tanda tangan | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". |
Kedudukan senior | |
Guru | Ashin Jinarakkhita 釋體正 Uggadhammo 釋園法 Venerable Pai Seng |
Lokasi | Wihara Ekayana Arama |
Inisiasi | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Inisiasi | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Kehormatan | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Templat:CompareAryamaitri (釋定盛; Pinyin: Shì Dìng Shèng, lahir 17 Desember 1960) terlahir Krishna Salim, akrab disapa Suhu Arya, merupakan murid langsung dari Mahabiksu Ashin Jinarakkhita.[1] Ia bersama Biksu Dharmavimala mendirikan Wihara Ekayana Arama dan Wihara Ekayana Serpong.[2] Saat ini, ia merupakan Kepala Wihara Ekayana Arama[3] dan Dewan Upajjhaya dan Acariya dari Sangha Agung Indonesia.[1]
Riwayat hidup[sunting]
Masa kecil[sunting]
Suhu Arya berasal dari keluarga Buddhis yang aktif membantu Sangha monastik dalam penyebaran agama Buddha. Ayahnya adalah Upasaka Vimalamitra Liem Yoe Kiong dan ibunya adalah Upasika Pandita Vimaladewi. Sejak kecil ia telah mengikuti sekolah minggu Tamanputra Bodhiwardhana di Wihara Vimaladharma[4] Bandung. Sebagai remaja, ia aktif berorganisasi, baik di sekolah maupun pramuka.
Pergaulan dengan teman-teman yang beragama Kristen sehingga ia rutin pergi ke gereja setiap Minggu pagi. Pada masa-masa kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, ia semakin aktif dalam organisasi pemuda Buddhis dan Senat Mahasiswa.[butuh rujukan]
Perjalanan spiritual[sunting]
Pada masa kuliah, ia bertemu dengan Mahasthawira Dhyanaram Wan Sian, yang akrab disapa Suhu Wan Sian di Wihara Samudra Bhakti Bandung. Ia begitu terinspirasi oleh sikap dan keteladanan dari Suhu Wan Sian sehingga mendorong dirinya untuk mendalami agama Buddha sekaligus aktif ikut kebaktian di wihara tersebut. Semasa kecil, ia tidak suka makan sayur, namun sangat menyanyangi binatang, sifat inilah yang membuat dirinya bercita-cita untuk menjadi dokter hewan.[butuh rujukan]
Guru dan Silsilah[sunting]
Pada tanggal 30 September 1983, di Wihara Vimala Dharma Bandung, ia menerima penahbisan sramanera, yang bertindak sebagai Upajjhaya (guru yang mentransmisikan sila) adalah Mahabiksu Ashin Jinarakkhita, yang bertindak sebagai Achariya (Guru pembimbing Dharma) adalah Biksu Dharmaji Uggadhammo. Nama penahbisan “Aryamaitri” yang berarti “Cinta Kasih yang Mulia” diberikan langsung oleh Mahabiksu Ashin Jinarakkhita.[butuh rujukan]
Pada bulan Februari 1984, ia menerima penahbisan penuh sebagai biksu di Wihara Sakyawanaram,[4] Pacet, Cianjur, yang bertindak sebagai Upajjhaya adalah Mahabiksu Ashin Jinarakkhita. Pada tahun 1985, ia menerima Sila Bodhisattwa di Wihara Kek Lok (Hanzi tradisional: 極樂寺; Pinyin: Jílè sì), Penang, Malaysia, yang bertindak sebagai Upajjhaya adalah Mahasthawira Pai Sheng, [5] Ketua Sangha se-Dunia (World Buddhist Sangha Council)[5] pada saat itu.
Kiprah Pengabdian[sunting]
Sebagai biksu muda, ia ditempatkan di Wihara Borobudur Medan.[4] Ia menghabiskan waktunya dengan aktif berkeliling dan memberikan bimbingan Dharma kepada umat wihara di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau. Ia banyak menaruh perhatian kepada generasi muda Buddhis, penerbitan buku-buku Dharma berkualitas, juga mendorong berbagai daerah untuk menyelenggarakan program pelatihan diri.
Pada Sangha Samaya VI pada akhir tahun 1987, Bhante Ashin Jinarakkhita terpilih sebagai Ketua Umum (Maha Nayaka) Sangha Agung Indonesia, kemudian Suhu Arya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Maha Lekhanadikari). Ia dipercayai untuk menjabat posisi itu hampir 15 tahun berkat dorongan dan kepercayaan dari Bhante Ashin Jinarakkhita.
Lihat pula[sunting]
Referensi[sunting]
This article "Aryamaitri" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Aryamaitri. Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.