Buya Hamka (film)
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "For".
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Italic title".Buya Hamka | |
---|---|
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Sutradara | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Produser | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Ditulis oleh | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "If empty/bakpasir". |
Pemeran | |
Penata musik | Purwacaraka |
Sinematografer | Ipung Rachmat Syaiful |
Penyunting | Ryan Purwoko |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis | Templat:Film date |
Negara | Indonesia |
Bahasa |
Buya Hamka adalah film drama biopik Indonesia tahun 2023 tentang Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian sebagai Hamka. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya Cynthia Bella, Desy Ratnasari, Mawar de Jongh, Donny Damara, Mathias Muchus, Ayudia Bing Slamet, dan Ben Kasyafani.[1]
Rencana pembuatan film Buya Hamka terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dengan Chand Parwez Servia. Buya Hamka telah memulai pengambilan gambar pada 1 April 2019. Produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.
Sinopsis[sunting]
Sebelum menjadi sosok yang dikenal banyak orang, Hamka telah melewati beberapa perubahan, mulai dari kanak-kanak, remaja, hingga berkeluarga. Film ini menyoroti bagaimana cara Hamka menyampaikan dakwahnya secara santun. Selain itu, Buya Hamka menyoroti aspek humanis Hamka dan prosesnya menggapai semua pencapaian.[2]
Pemeran[sunting]
- Vino Bastian sebagai Abdul Malik Karim Amrullah/Hamka
- Rey Bong sebagai Abdul Malik Karim Amrullah/Hamka kecil
- Laudya Cynthia Bella sebagai Sitti Raham, istri Hamka
- Izzati Khansa sebagai Sitti Raham kecil
- Beby Tsabina sebagai Sitti Raham remaja
- Desy Ratnasari sebagai Sitti Shafiah, ibu Hamka
- Donny Damara sebagai Abdul Karim Amrullah, ayah Hamka
- Ayudia Bing Slamet sebagai Maryam
- Mawar de Jongh sebagai Kulsum
- Donny Kesuma sebagai ayah Kulsum
- Mellya Baskarani sebagai Aminah
- Ben Kasyafani sebagai Zainuddin Labay El Yunusy
- Verdi Solaiman sebagai Abdul Karim Oei Tjeng Hien
- Teuku Rifnu Wikana sebagai paman Hamka
- Marthino Lio sebagai Amir
- Alfie Alfandy sebagai Dadang, sipir penjara Hamka
- Yoga Pratama sebagai Zaki Hamka, putra Hamka
- Ayu Laksmi sebagai Andung, nenek Hamka
- Wafda Saifan sebagai Rozak, suami Kulsum
- Ade Firman Hakim sebagai Karta
- Resa Putri sebagai Farida
- Mathias Muchus sebagai Ahmad Rasyid Sutan Mansur, kakak ipar Hamka
- Pritt Timothy sebagai Agus Salim
- Cok Simbara sebagai Hamid
- Ajil Ditto sebagai Fahri
- Roy Sungkono sebagai Rusydi Hamka, putra Hamka
- Chew Kin Wah sebagai Tan Ban Kie
- Reza Rahadian sebagai Oemar Said Tjokroaminoto
- Anjasmara sebagai Soekarno, presiden Indonesia
- Denino sebagai Ja'far Amrullah
- Yoriko Angeline
- Ferry Salim
- Bima Azriel
- Richard Oh
- Rasyid Albuqhari
- Novita Mochamad
- Zayyan Sakha
Produksi[sunting]
Praproduksi[sunting]
Ide pembuatan film Buya Hamka pertama kali digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2014 saat Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI.[3] Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan Republika pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Buya Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.[4][5]
Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada Chand Parwez, produser Starvision untuk membuat film tentang Buya Hamka.[1] Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwiz mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Starvision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.[6]
Chand mempercayakan penulisan naskah pada Alim Sudio. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk Surga yang Tak Dirindukan, Ayat-ayat Cinta 2, dan Guru Ngaji. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah Buya Hamka menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".[2]
Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film Buya Hamka. Pada 17 November 2016, putra Hamka, Afif menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.[5][7]
Dalam pemberitaan Media Indonesia pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.[8] Sebagai sutradara, dipercayakan kepada Fajar Bustomi, yang sukses menggarap Dilan 1990 dan sekuelnya Dilan 1991. Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.[2]
Pemilihan pemeran[sunting]
Daftar pemeran Buya Hamka diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh Vino G. Bastian.[9] Vino mengaku sudah menerima tawaran peran pada 2017, tetapi saat itu dirinya sudah lebih dulu menerima peran untuk Chrisye.[10] Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan syuting untuk Wiro Sableng.[11] Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses casting.[12][13] Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
Laudya Cynthia Bella mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman Soekarno. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".[14]
Di Buya Hamka, salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam bahasa Arab. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.[15] Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus connect, itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.[16]
Desy Ratnasari tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan Donny Damara berperan sebagai ayah Hamka bernama Abdul Karim Amrullah. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film Kun Fayakuun pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, Buya Hamka didukung oleh sederet pemeran di antaranya Ayudia Bing Slamet, Mawar de Jongh, Mellya Baskarani, Ben Kasyafani, Verdi Solaiman, Rifnu Wikana, Rey Bong, Marthino Lio, Alfie Alfandy, Yoga Pratama, Ayu Laksmi, Wafda Saifan, dan Ade Firman.[17]
Pengambilan gambar[sunting]
Pengambilan gambar film Buya Hamka telah dimulai pada April 2019 di beberapa kota dan daerah Indonesia, termasuk kampung halaman Hamka.[18] Di Sumatera Barat, lokasi pengambilan gambar dilakukan di Danau Maninjau, Lembah Harau, Bukik Takuruang, dan Bukik Bulek, Nagari Taram.[19][20] Selain di Indonesia, Buya Hamka syuting di Kairo, Mesir dengan melibatkan mahasiswa-mahasiswa Mesir. Direncanakan, syuting akan selesai pada 15 Juli 2019.[21]
Penayangan[sunting]
Film Buya Hamka direncanakan akan dibagi jadi 3 bagian dengan durasi 7 jam.[22]
Referensi[sunting]
- ↑ 1,0 1,1 Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ 5,0 5,1 https://www.youtube.com/watch?v=6ecGErdpYQY
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Unsubst".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ https://www.jpnn.com/news/film-buya-hamka-syuting-di-maninjau-dan-bukittinggi
- ↑ https://nagaritaram.com/wisata-nagari/Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Unsubst".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
Pranala luar[sunting]
Templat:Hamka Templat:Fajar Bustomi Templat:Kharisma Starvision Plus
This article "Buya Hamka (film)" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Buya Hamka (film). Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.
This page exists already on Wikipedia.
See on Wikipedia : Link to Wikipedia::https://id.wikipedia.org/wiki/Buya_Hamka_(film). Check its history Link to history::https://id.everybodywiki.com/Kept on Wikipedia:Buya_Hamka_(film)?action=history. |