Shofwan Karim Elha

Templat:Nama IndonesiaTemplat:Akan dikerjakan

1. ALIH Templat:Usul penghapusan/dated

Templat:Script
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat ke-6
Masa jabatan 2006–2013
Pendahulu	Ardinis Arbain
Pengganti	Bustanuddin Agus
Informasi pribadi
Lahir
Meninggal dunia
Makam
Partai politik	Golongan Karya (1982–1999)
Pasangan	Templat:Menikah
Anak	4
Ibu	Rahana
Bapak	Abdul Karim
Alma mater
Pekerjaan

Shofwan Karim Elhussein (Jawi: صفوان كاريم الحسين, lahir di Sijunjung, 12 Desember 1952; umur 72 tahun) adalah seorang akademisi dan politisi Indonesia yang pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat masa bakti 2006–2013. Selain itu, ia merupakan pemimpin Muhammadiyah di Sumatra Barat dan mantan anggota Golongan Karya di masa Orde Baru.

Kehidupan awal dan pendidikan

Terlahir dengan nama Shofwan Karim Elha, ia berasal dari Desa Sirih Sekapur, Jujuhan, Bungo, Jambi pada tanggal 12 Desember 1952. Meski demikian, tercatat pada akte kelahiran miliknya bahwa dirinya lahir di Sijunjung, Sumatra Tengah dikarenakan letaknya yang berbatasan langsung dengan Sungai Rumbai, Dharmasraya. Ia merupakan anak sulung dari sepuluh bersaudara dari pasangan Haji Abdul Karim (1927–2003) dan Hajjah Rahana (1936–1995) yang berdarah Minangkabau. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius, manakala ayahnya bekerja sebagai guru agama di Sungai Limau, Koto Baru, Sijunjung.

Nama "Karim" sebenarnya diambil dari nama ayahnya, yakni Abdul Karim. Sedangkan nama "Elha" sendiri merupakan akronim dari nama kakeknya. Namun, pasca melaksanakan umrah pada tahun 2013, Shofwan mengganti nama belakangnya itu menjadi "Elhussein".

Shofwan mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Rakyat Rantau Ikil dan Madrasah Ibtidaiah Al-Hidayatul Islamiah pada 1965, Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Jambi pada 1968, dan Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol—saat ini Madrasah Aliah Negeri 1 Padang Panjang—pada 1971.

Masa muda dan pekerjaan

Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Shofwan melanjutkan jenjang perguruan tinggi di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol—saat ini Universitas Islam Negeri Imam Bonjol—dan meraih gelar sarjana muda pada 1976, serta sarjana lengkap dengan gelar Doktorandus di kampus yang sama pada 1982. Kemudian, ia kembali meneruskan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah—saat ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah—dan mendapat gelar Magister Agama Program Pascasarjana pada 1991. Pada 2008, ia meraih gelar Doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dengan membedah disertasi terkait Nasionalisme, ideologi Pancasila, dan hubungannya dengan Islam sebagai dasar negara Indonesia.

Semasa berkuliah, Shofwan aktif berkecimpung dalam kehidupan berorganisasi. Ia bergabung dengan senat mahasiswa fakultas, dewan mahasiswa, dan BKK Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol sejak 1972 hingga 1980. Ia menjabat Komandan Batalyon Resimen Mahasiswa Mahasakti Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol dan Kepala Staf Resimen Maharuyung Sumatra Barat sejak 1974 hingga 1980. Ia juga menjadi Redaktur Suara Kampus Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol sejak 1979 hingga 1981. Pada Maret 1985, Shofwan diangkat menjadi pegawai negeri sipil dengan bertugas sebagai dosen tetap di Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol. Selain itu, ia juga merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat dan Institut Islam Muhammadiyah Singapura.

Pada tahun 2003, Shofwan sebagai Wakil Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Cabang Sumatra Barat menjadi salah satu dari lima orang penandatangan pengambilalihan sepihak Semen Padang dari pemerintah pusat di bawah Semen Gresik kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Dua tahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 2005, ia diangkat menjadi salah satu komisaris di Semen Padang. Pada 17 Juni 2011, Shofwan kembali diangkat menjadi komisaris perusahaan tersebut.

Kiprah politik

Shofwan turut aktif berpolitik di Golongan Karya dengan menjabat sebagai Ketua Biro Pemenangan Pemilihan Umum selama dua periode, Wakil Sekretaris, hingga kemudian Sekretaris di Dewan Pimpinan Daerah Sumatra Barat dalam kurun waktu 1982–1999. Pada 1992, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Sumatra Barat dan duduk sebagai Sekretaris Fraksi Golongan Karya. Setelah itu, pada Pemilu Legislatif 1997 ia mempertahankan kursi yang sama untuk masa jabatan kedua hingga tahun 1999.

Dukungan politik Shofwan terhadap Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo terlihat sejak Pemilu Presiden 2014. Ia berpandangan bahwa adanya isu-isu sensitif yang dialamatkan kepada Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo di Sumatra Barat. Kemudian, pada pemilihan selanjutnya, ia kembali menyatakan dukungannya terhadap Joko Widodo untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Bahkan, ia tergabung dalam Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Joko Widodo di Sumatra Barat sebagai anggota dewan penasehat pada 2018.

Karier dan kiprah

Shofwan terlibat dalam Kongres Kebudayaan 1991 di Jakarta.

Pada 2005, Bupati Solok Gamawan Fauzi ingin berpasangan dengan Shofwan Karim dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Sumatra Barat, tetapi urung. Akhirnya Gamawan maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Rektor Universitas Andalas Marlis Rahman.

Shofwan menjabat Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatra Barat periode 2000–2005 dan 2015–2020.

Sebagai Rektor UMSB, Shofwan mencanangkan program "Hari Mahasiswa" dan "UMSB Days" untuk pendampingan secara intensif terhadap mahasiswa serta peningkatkan kualitas ajar dan kemapanan para dosen dalam memberikan kuliah.

Kehidupan pribadi

Pada 25 November 1977, Shofwan menikah dengan wanita asal Payakumbuh bernama Imnati Ilyas yang merupakan teman kuliahnya di IAIN Imam Bonjol. Istrinya bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang mengajar di sekolah menengah dan pensiun pada 2014 sebagai guru di SMK Negeri 9 Padang. Pernikahan mereka berlangsung di Sungai Talang, Guguak, Lima Puluh Kota. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat anak, yaitu Iqbal Shoffan Shofwan, Shofwim Shofwan, Putri Bulqis, dan Adam Putra.

Bibliografi

• Islam sebagai Dasar Negara: Polemik Natsir Versus Soekarno (2020)
• 68 Tahun Melukis di Atas Awan (2020)

Pranala luar

• "Palanta RantauNet"
• Templat:ResearchGate
• Templat:Google Scholar id
• Shofwan Karim Elha di Twitter
• Shofwan Karim Elha di Instagram
• Templat:Tiktok

This article "Shofwan Karim Elha" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Shofwan Karim Elha. Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.

This page exists already on Wikipedia. See on Wikipedia : Link to Wikipedia::https://id.wikipedia.org/wiki/Shofwan_Karim_Elha. Check its history Link to history::https://id.everybodywiki.com/Kept on Wikipedia:Shofwan_Karim_Elha?action=history.

---

 Facebook Page

🐤 Twitter Follow us on Twitter !

Read or create/edit this page in another language

• Shofwan Karim Elha in English