Thrashline
Lua error in package.lua at line 80: module 'Modul:Message box/configuration' not found.
Thrashline | |
---|---|
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Lahir | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Asal | Jakarta, Indonesia |
Meninggal | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Genre | Thrash Metal |
Tahun aktif | 2000 – saat ini (vakum) |
Label | Indie Label, Musica Studio's, Demajors, |
Anggota | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "list". |
Thrashline merupakan sebuah band bergenre thrash metal yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Band ini terbentuk pada tanggal 25 Mei 2001 dengan nama "Betrayer Ndaru", sebelum akhirnya berganti nama menjadi "Thrashline" pada 8 Juli 2001 dalam acara "Bersatu Untuk Semua".
Sejarah band ini sangat erat kaitannya dengan perjalanan sang leader sekaligus pendiri dari Thrashline, yaitu Ndaru Widodo. Dimana sebelumnya, Ndaru juga merupakan pendiri dan mantan anggota dari salah satu anggota band thrash metal Indonesia terkenal, Betrayer.
Perjalanan Karir[sunting]
Pada tanggal 11 Juni 2000 silam, Ndaru membentuk band "Betrayer Ndaru" bersama dengan anggota lainnya, yaitu Apith (Drum), Bonny Sidharta (Bass), dan Ibenk (Add. Lead Guitars). Namun, pada tanggal 3 September 2000, posisi Ibenk sebagai lead gitar digantikan oleh Aria Swetha. Hingga formasi terakhir Betrayer Ndaru saat itu adalah Ndaru (Vokal dan Gitar Rhythm), Aria (Lead Guitars), Apith (Drum), dan Bonny (Bass).
Penggunaan nama band Betrayer Ndaru ini digunakan Ndaru karena ia masih menganggap dirinya sebagai pendiri dan pemilik hak atas nama "Betrayer" dan sejumlah lagu yang ia ciptakan. Karena beberapa lagu Ndaru seperti "Bendera Kuning" yang dirilis dalam album Grand Voice Society (1996) serta masuk dalam album kompilasi Metalik Klinik I (1997) serta lagu "Pasukan Berani Mati" dalam album "Pasukan Berani Mati" (1998) menjadi lagu hits kala itu hingga saat ini.
Nama Betrayer Ndaru tersebut digunakan Ndaru sebagai bentuk kekecewaan darinya yang secara tiba-tiba tidak dilibatkan dalam band Betrayer dalam sebuah konser musik. Kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena adanya konflik internal antara Ndaru dengan personil Betrayer lainnya. Kemudian posisi Ndaru sebagai gitaris dan vokalis Betrayer digantikan oleh Lilik Wardiandi (Iik) pada tahun 2000 silam.
Karena terdapat kesamaan nama dengan band sebelumnya, yaitu Betrayer versi Doddy dan "Thrashline", sering terjadi kesalahan yang sangat mendasar bahwa nama band "Betrayer Ndaru" hanya ditulis "Betrayer" saja pada media cetak dan publikasi seperti Banner, Flyers, dan lainnya. Sehingga menimbulkan kekacauan massal oleh para fans "Betrayer" dan "Betrayer Ndaru".
Untuk menghindari kebingungan dan kekacauan tersebut terjadi lagi, teman-teman Ndaru mengusulkan band tersebut berganti nama dan mengusulkan sejumlah nama. Dari sejumlah nama yang diusulkan, terpilihlah nama "Thrashline". Nama "Thrashline" dipilih karena lebih sesuai dengan genre thrash metal yang mereka mainkan. Pasalnya, para personil Thrashline, khususnya Ndaru sangat menyukai musik thrash metal dan terinfluence dari band thrash metal luar negeri seperti Kreator dan banyak lagi. Selain itu, dengan nama baru ini, mereka dapat menghindari kesalahpahaman yang sering muncul.
Kemudian, pada acara "Bersatu Untuk Semua" yang digelar pada 25 Mei 2001, secara resmi nama band "Betrayer Ndaru" berganti nama dengan "Thrashline". Nama "Thrashline" dipilih karena lebih sesuai dengan genre thrash metal yang mereka mainkan. Di awal pembentukannya pada waktu yang sama, manajemen "Betrayer Ndaru", ditangani oleh Jimmy, Erik, Doggi , dan Rommy. Pada dasarnya, Betrayer Ndaru yang dirugikan secara moral, material, waktu, dan pikiran, menganggap pergantian nama sebagai langkah tepat untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat sesuai dengan fakta yang terjadi serta mencegah kekacauan tersebut terjadi lagi.
Tak hanya berganti nama, bongkar pasang personil pun terjadi di tubuh band ini. Bonny Sidharta (Bonny) (Ex Deadsquad) basis Darksovls dan Bonga Bonga mengundurkan diri dari Thrashline pada tahun 2023. Sebelum mengundurkan diri, Bonny tampil terkahir kailnya bersama Thrashline dalam acara pensi PL Fair 2003 di SMA Pangudi Luhur Brawijaya.
Selain itu, Bonny juga turut berkontribusi dalam pembuatan album pertama dalam konsep mini album (EP) berjudul “Kontrol Sosial”. Mini album yang berisi 6 lagu ini diproduksi secara indie oleh Thrashline. Dalam album tersebut, banyak lagu hits yang diciptakan oleh Ndaru, salah satunya “Raja Gila”. Lagu Raja Gila ini menjadi lagu hits Thrashline sampai sekarang dan masuk ke dalam album kompilasi Metalik Klinik V pada tahun 2004 yang dirilis oleh RotorCorp dan Musica Studios. Selain Raja Gila, beberapa lagu Thrashline seperti Korban NAZA masuk ke dalam album kompilasi Metaloblast dan lagu Demonstrasi masuk ke dalam album kompilasi Strip Hitam.
Setelah keluar, Bonny masih tetap menjadi bagian dari Thrashline sebagai additional bassist. Hingga akhirnya, Erik (Basis Tambahan) datang untuk mengambil tempatnya di Thrashline yang dimulai pada acara Metal Mania pada tanggal 25 September 2004 di Bulungan, Jakarta.
Erik sendiri sudah lama kenal dengan Ndaru. Sebelumnya, Erik bersama Ndaru, Frid Akbar (Barce) "Superglad" dan Ronny "Corporation of Bleeding (COB)" terlibat dalam pembentukan "Betrayer" awal pada tahun 1994. Namun, saat itu Erik mengundurkan diri dari Betrayer dan memilih untuk menyelesaikan studinya. Setelah 3 bulan bergabung sebagai basis tambahan, akhirnya pada tanggal 16 Januari 2005, Erik telah resmi menjadi anggota tetap Thrashline hingga saat ini.
Selanjutnya giliran Frid Akbar (Barce) yang bergabung ke Thrashline menggantikan Apith sebagai drummer. Dengan masuknya Erik sebagai basis tetap dan Barce, menjadikan formasi emas dari Thrashline yang beranggotakan Ndaru (Vokal dan Gitar Rhythm), Aria (Lead Guitars), Frid Akbar (Barce) (Drum), dan Erik (Bass) hingga saat ini. Dengan formasi tersebut, berhasil mengantarkan Thrashline menuju kesuksesan. Terbukti, Thrashline sukses menjadi band pembuka konser band thrash metal asal Jerman, Kreator yang digelar di Pantai Festival Ancol, pada tanggal 24 September 2005. Mengingat Kreator adalah band idola mereka, pastinya ada kebanggan tersendiri dari para personil Thrashline setelah sukses menjadi band pembuka.
Selanjutnya, pada tahun 2014, Thrashline kembali merilis album keduanya berjudul Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public di bawah naungan Demajors. Album kedua ini merupakan recycle album pertamanya yaitu Kontrol Sosial. Namun, terdapat tiga lagu baru pada album Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public tersebut. Lagu hits Bendera Kuning yang diciptakan Ndaru sewaktu di Betrayer kembali di arrangement ulang dalam album Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public. Bahkan, lagu Bendera Kuning juga telah dibuatkan video klipnya dan di upload di channel YouTube resmi Thrashline pada tahun 2013 lalu.
Namun sayang, Thrashline harus ditinggal pergi selamanya oleh sang vokalis sekaligus gitaris dan pendirinya, Ndaru pada Minggu, 3 September pukul 16.55 di Rumah sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari personil Thrashline yang tersisa yaitu Erik, Frid Akbar (Barce), dan Aria Swetha (Aria) apakah karir band thrash metal tersebut harus berhenti selamanya atau rehat untuk sementara waktu.
Anggota Band[sunting]
Anggota Terakhir[sunting]
- Ndaru Widodo (Ndaru) (RIP) (gitar/vokal) (2000 - 2023) (RIP)
- Aria Swetha (Aria) (lead gitar) (2000 - saat ini) (vakum)
- Erik (basis) (2004 - saat ini) (vakum)
- Frid Akbar (Barce) (Drum) (2004 – saat ini) (vakum)
Diskografi[sunting]
Album studio[sunting]
- Kontrol Sosial (EP) (2004)
- Re-Fresh Re-Thrash for Re-Public (2014)
Kompilasi[sunting]
- Raja Gila - Metalik Klinik V (2004)
- Korban NAZA - Metaloblast
- Demonstrasi - Strip Hitam
- Menang - A Tribute to Rotor
Referensi[sunting]
This article "Thrashline" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Thrashline. Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.