Yade Setiawan Ujung
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". | |
---|---|
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "InfoboxImage". | |
Kapolres Malang | |
Masa jabatan 14 November 2016 – 14 Februari 2020 | |
Pendahulu | AKBP Agus Yulianto, S.I.K. |
Pengganti | AKBP Hendri Umar, S.I.K, M.H. |
Informasi pribadi | |
Lahir | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Meninggal dunia | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Makam | Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Separated entries". |
Alma mater | Akademi Kepolisian (2000) |
Suku | Suku Pakpak |
Dinas militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Polri |
Masa dinas | 2000—sekarang |
Pangkat | Komisaris Besar Polisi |
Satuan | Reserse |
Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, S.H., S.I.K., M.Si. (lahir di Jakarta, 16 Desember 1977) adalah seorang perwira menengah Polri lulusan Akpol 2000 yang berpengalaman dalam bidang reserse.[1][2]
Ia menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam dunia kepolisian sekaligus prestasi akademik yang gemilang. Sebagai penerima Bintang Tri Sakti Wiratama Emas saat di Akpol dan berbagai gelar akademik lainnya, ia terus mendaki karier dengan menjabat berbagai posisi penting.[1]
Selama masa tugasnya sebagai Kapolres Malang, ia dikenal karena berbagai inovasi dan program yang memperkuat integritas serta layanan kepolisian.[3][4] Di samping kiprahnya dalam pelayanan masyarakat, Yade juga dikenal sebagai pemikir yang memberikan kontribusi melalui tulisan-tulisannya dan berbagai inisiatif reformasi di kepolisian. Saat ini ia menjabat sebagai Kasubdit Siber di Badan Intelijen Negara (BIN).[2]
Kehidupan Awal[sunting]
Meskipun lahir di hiruk-pikuk kota metropolitan Jakarta pada 16 Desember 1977, Yade Setiawan Ujung memiliki akar yang mendalam di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Dia adalah orang Pakpak asli, sebuah suku yang dikenal dengan kekayaan budayanya di Sumatera Utara. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di Sidikalang, tempat ia tumbuh kembang, mengenal nilai-nilai tradisional, dan menjalin ikatan kuat dengan tanah leluhurnya. Kehidupan di Sidikalang membentuk karakter dan pandangan dunianya, memberikannya pondasi yang kuat dalam menjalani tantangan yang datang di kemudian hari, baik dalam karier profesional maupun kehidupan pribadinya.
Pendidikan[sunting]
Yade menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Sidikalang, yakni lulus SD pada tahun 1990, SMP pada 1993, dan SMA pada 1996.[1]
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke AKABRI Kepolisian (saat ini bernama Akademi Kepolisian), di mana ia meraih penghargaan Bintang Tri Sakti Wiratama Emas dan lulus pada tahun 2000.[1] Tidak berhenti di sana, Yade melanjutkan pendidikannya ke tingkat sarjana di Universitas Surakarta dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum dengan predikat cumlaude pada tahun 2003. Komitmennya terhadap peningkatan kapasitas diri dan profesionalisme di bidang kepolisian membuatnya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia, di mana ia meraih gelar Magister Ilmu Kepolisian dengan predikat cumlaude pada tahun 2010. Kecintaannya pada bidang akademik dan penelitian membawanya meraih gelar doktor dalam Kebijakan Publik dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2023, sekali lagi dengan predikat cumlaude.[5]
Selain itu, Yade juga menyelesaikan berbagai pendidikan pengembangan kepolisian. Ia menyelesaikan Daspa Reserse pada tahun 2002, dan pada tahun 2006 ia lulus dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dengan penghargaan Bintang Wiyata Cendikia sebagai lulusan terbaik. Yade juga menghadiri berbagai program pelatihan internasional, seperti Supervisory Criminal Investigation Course di International Law Enforcement Academy (ILEA) di Bangkok, Thailand pada tahun 2008, serta International Visitor Leadership Program (IVLP) mengenai isu perdagangan manusia di Amerika Serikat pada tahun 2010.[1]
Keseriusannya dalam pendidikan dan pelatihan kepolisian terbukti ketika ia menjadi lulusan terbaik Sekolah Staf Pimpinan Menengah (Sespimmen) pada tahun 2014. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan berbagai prestasi yang diraihnya, Yade Setiawan Ujung membuktikan dirinya sebagai sosok yang menggabungkan dedikasi, keahlian, dan pengetahuan dalam menjalankan tugasnya di institusi kepolisian.
Karier[sunting]
Awal Karier Kepolisian[sunting]
Setelah lulus dari Akpol, Yade ditugaskan sebagai Pamapta Polresta Surakarta di Polda Jawa Tengah pada tahun yang sama. Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi Kapolsek Grogol di Polres Sukoharjo. Jabatan ini menjadi batu loncatan pertamanya dalam menunjukkan kapabilitas dan dedikasinya dalam menjalankan tugas kepolisian di lapangan. Kemudian pada tahun 2003, dengan pengalaman yang terus bertambah, ia ditempatkan sebagai Kanit Idik Satreskrim di Polres Sukoharjo. Kesuksesannya dalam berbagai tugas dan tanggung jawabnya mengantarkannya ke posisi Dantontar di Akpol pada tahun 2004.[1]
Tahun 2007 Yade ditempatkan sebagai Penyidik Unit Harda Satkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kemudian, pada tahun berikutnya, ia menduduki posisi sebagai Kanit V Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat.
Tahun 2009 Yade menjabat sebagai Kapolsekta Jatiuwung Polrestro Tangerang. Tak lama berselang, pada 2010, ia diangkat menjadi Kasat Reskrim Polres KPPP Tanjung Priok dan setahun kemudian menduduki posisi serupa di Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Selama periode ini, ia juga mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) mengenai isu perdagangan manusia di Amerika Serikat, yang menambah wawasan dan pengetahuannya dalam isu global tersebut.[1]
Dengan semakin meningkatnya reputasi dan pengalamannya, Yade ditugaskan di sejumlah posisi strategis lainnya, seperti Kanit II Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 2012, Kabagbinops Biroops Polda Sulteng dan Sekpri Wakapolri Spripim Kapolri pada tahun 2015.
Kapolres Malang[sunting]
Momen krusial dalam karier Yade terjadi saat ia diangkat menjadi Kapolres Malang di Polda Jawa Timur pada tahun 2016.[6] Di posisi ini, Yade bukan hanya sekadar menjalankan tugas, namun ia juga menghadirkan berbagai inovasi.[3] Ia merumuskan Program 77 Unggul Polres Malang, menggagas Aplikasi Malang E-Policing (MEP), Malang Integrated Command Center (MICC), hingga program-program yang berfokus pada pencegahan dan penanggulangan kriminalitas. Keberhasilan Yade di Malang mengantarkannya memperoleh berbagai penghargaan, termasuk Pelopor Wilayah Bebas Korupsi dan Anugerah TIMES Indonesia sebagai Tokoh Pria Teladan Malang pada tahun 2020.[7] Perjalanannya sebagai orang nomor satu di kepolisian Malang ia tuangkan dalam buku Bhayangkara di Bumi Arema.[8]
Wakapolrestabes Bandung dan Badan Intelijen Negara[sunting]
Pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19 mengepung Indonesia dan menantang tatanan kehidupan di berbagai lapisan masyarakat, Yade Setiawan Ujung bersama berada di garis terdepan sebagai Wakapolrestabes Bandung.[9] Di tengah situasi yang serba sulit, ketika tidak ada negara yang benar-benar siap menghadapi skala krisis ini, peran Yade menonjol. Ia menjadi sosok kunci dalam Satgas Aman Nusa II, sebuah inisiatif untuk menanggulangi dampak Covid-19 di Kota Bandung. Melalui kepemimpinannya yang tegas namun empatik, Yade berhasil merumuskan dan menerapkan strategi-strategi penanganan yang efektif, menjembatani koordinasi antara institusi kepolisian dengan stakeholder lain, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang memastikan keamanan dan kesejahteraan warga Bandung di tengah tantangan pandemi.
Pada tahun 2021, dengan latar belakang dan keahliannya, Yade ditarik untuk mengisi posisi strategis sebagai Kasubdit Siber di BIN.[2] Posisi ini membutuhkan keahlian khusus serta kemampuan analitis yang mendalam mengingat tantangan keamanan siber yang terus berkembang dan kompleks. Dipilihnya Yade untuk peran ini menunjukkan bahwa ia dianggap memiliki kombinasi keahlian teknis, pengalaman lapangan, dan integritas moral untuk memimpin upaya intelijen di era digital yang penuh tantangan.
Kepangkatan[sunting]
- Inspektur Polisi Dua (2000)
- Inspektur Polisi Satu (2002)
- Ajun Komisaris Polisi (2004)
- Komisaris Polisi (2009)
- Ajun Komisaris Besar Polisi (2015)
- Komisaris Besar Polisi (2022)
Medali[sunting]
- Pin Emas Kapolri Pelayanan Prima
- Pin Emas Kapolri Operasi Tinombala Poso
- Bintang Tri Sakti Wiratama Emas (terbaik Akpol) (2000)
- Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik PTIK) (2007)
- Bintang Lulusan Terbaik Sespimmen (2014)
Riwayat Jabatan[sunting]
- Pamapta Polresta Surakarta Polda Jawa Tengah (2000)
- Kapolsek Grogol Polres Sukoharjo Polda Jawa Tengah[10] (2002)
- Kanit Idik Satreskrim Polres Sukoharjo Polda Jawa Tengah (2003)
- Dantontar Akademi Kepolisian (2004)
- Penyidik Unit Harda Satkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2007)
- Kanit V Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (2008)
- Kapolsekta Jatiuwung Polrestro Tangerang Polda Metro Jaya (2009)
- Kasat Reskrim Polres KPPP Tanjung Priok Polda Metro Jaya (2010)
- Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya (2011)
- Kanit II Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2012)
- Kabagbinops Biroops Polda Sulteng (2015)
- Sekpri Wakapolri Spripim Kapolri (2015)[11]
- Kapolres Malang Polda Jawa Timur (2016)[12]
- Wakapolrestabes Bandung Polda Jawa Barat (2020)
- Kasubdit Cyber BIN (2021)
Tanda Jasa/Penghargaan[sunting]
- Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan 16 Tahun
- Satya Lencana Jana Utama
- Satya Lencana Ksatria Bhayangkara
- Satya Lencana Bhakti Buana
- Satya Lencana Dwidya Sistha
- Satya Lencana Bhakti Nusa
- Satya Lencana Operasi Kepolisian
- Satya Lencana Dharma Nusa[13]
- Kapolres Teladan dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) (2019)
- Penghargaan Polisi Peduli Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2019)
- Penghargaan Satgas Nusantara Terbaik dari Kapolri (2019)
- Penghargaan Pengelolaan DIPA Terbaik dari KPPN (2019)
- Penghargaan Kamtibmas dari Bupati Malang (2019)
- Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (2019)
- Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (2019).
- Penghargaan Pelayanan Prima (2019)
- Anugerah TIMES Indonesia sebagai Tokoh Pria Teladan Malang (2020). [14]
Referensi[sunting]
- ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ 3,0 3,1 Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Mutasi 326 Pamen Polri 11 September 2015
- ↑ Mutasi Pamen Polri 14 November 2016
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
- ↑ Galat skrip: tidak ada modul tersebut "citation/CS1".
Lua error in package.lua at line 80: module 'Module:Navbar/configuration' not found.
This article "Yade Setiawan Ujung" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Yade Setiawan Ujung. Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.