Batik Kudus
Lua error in package.lua at line 80: module 'Modul:Message box/configuration' not found.
Ini adalah pengalihan dari Templat lain. Halaman ini beralih ke judul templat yang sesuai dengan konvensi penamaan Wikipedia, dan membantu dalam hal penulisan, pencarian, serta masalah-masalah antar bahasa yang berbeda.
Halaman yang berpaut ke pengalihan-pengalihan ini dapat dimutakhirkan dengan mengganti ke pranala yang lain, namun jangan mengganti pranala-pranala yang dialihkan ini dengan pranala berpipa (|) kecuali jika halaman ini dimutakhirkan dengan alasan yang lain.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat pula Pengalihan dari templat lain.
Batik Kudus adalah salah satu gaya batik tradisional Indonesia yang berasal dari Kudus, sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Tengah. Batik Kudus memiliki ciri khas corak yang sederhana dan elegan, dengan motif yang terinspirasi oleh alam seperti bunga, daun, dan hewan.
Proses pembuatan Batik Kudus melibatkan teknik tenun tradisional dengan menggunakan alat tenun tradisional yang disebut "gerabah". Pewarnaan dilakukan dengan tangan menggunakan canting, sebuah alat kecil dengan ujung runcing yang digunakan untuk mengaplikasikan pewarna pada kain. Teknik pewarnaan yang rumit ini membutuhkan ketelitian tinggi.
Salah satu motif yang terkenal dalam Batik Kudus adalah motif "Truntum". Motif ini memiliki pola geometris yang khas dan melambangkan kehidupan yang harmonis serta semangat gotong royong masyarakat Kudus. Warna yang umumnya digunakan dalam Batik Kudus adalah warna-warna lembut seperti biru, merah muda, hijau, dan kuning, memberikan kesan yang menenangkan dan elegan.
Batik Kudus tidak hanya dihargai di dalam negeri, tetapi juga diakui secara internasional. Pada tahun 2009, Batik Kudus diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, yang memberikan pengakuan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Selain itu, Batik Kudus terus beradaptasi dengan tren mode dan desain kontemporer. Banyak perancang busana terkenal yang menggabungkan motif dan teknik Batik Kudus dalam karya mereka, menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.
Batik Kudus merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan merupakan simbol kekuatan seni dan kearifan lokal yang telah bertahan selama berabad-abad. Keindahan dan keunikan Batik Kudus telah memikat hati orang-orang di seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu bentuk seni yang paling dihargai dari Indonesia.
Sejarah[sunting]
Pada era tahun 1935 batik Kudus sudah mulai ada dan berkembang pesat pada era 1970an. Corak dan motif Lua error in package.lua at line 80: module 'Modul:Message box/configuration' not found. batik Kudus sangat beragam karena pada masa itu pengrajin batik Kudus ada yang dari etnis keturunan Cina dan pengrajin penduduk asli atau pribumi.
Batik Kudus coraknya lebih condong ke batik pesisiran ada kemiripan dengan batik Pekalongan maupun Lasem karena secara geografis Kudus berdekatan. Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin Cina dikenal dengan batik nyonya atau batik saudagaran, yang mempunyai ciri khas kehalusan dan kerumitannya dengan isen-isennya. Dan kebanyakan dipakai oleh kalangan menengah ke atas, motif yang dibuat coraknya lebih ke arah perpaduan antara batik pesisir dan batik mataraman (warna sogan).
[Lua error in package.lua at line 80: module 'Modul:Message box/configuration' not found. https://batikkudus.com Batik Kudus] yang dibuat oleh pengrajin asli Kudus atau pribumi dipengaruhi oleh budaya sekitar dan coraknya juga dipengaruhi batik pesisiran. Motif yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan misalnya untuk acara akad nikah ada corak Kudusan seperti busana kelir, burung merak dan ada pula motif yang bernafaskan budaya Islam atau motif Islamic Kaligrafi. Motif yang bernafaskan kaligrafi karena dipengaruhi sejarah walisongo yang berada di Kudus yaitu Sunan Kudus (Syech Dja’far Shodiq) dan Sunan Muria (Raden Umar Said), corak yang bernafaskan Islam karena pengrajin batik banyak berkembang di sekitar wilayah Sunan Kudus atau dikenal dengan Kudus Kulon.
Salah satu pengrajin batik di kota kudus adalah Yuli Astuti, yang merupakan pemilik sekaligus owner dari Perusahaan batik bernama Muria Batik Kudus, yuli asrtuti belajar membatik dari pembatik sepuh yang pada saat itu di tahun 2004 masih ada. yuli arstuti mengangkat kembali batik kudus yang hampir punah pada waktu itu dan terus menggembangkannya sampai sekarang, dengan berbagai macam pameran dia ikuti untuk menaikkan nama batik kudus hingga ke kancah internasional.
Motif Batik[sunting]
- MOTIF AIR TIGA RASA REJENU
- MOTIF BERAS TUMPAH
- MOTIF BUKET CENGKEH
- MOTIF BUKET KOPI
- MOTIF BUKET MENARA KAPAL KANDAS
- MOTIF BUKET PALA
- MOTIF BUKET PARIJHOTO
- MOTIF BUKETAN CENGKEH KUPU
- MOTIF BUKETAN PARIJHOTO
- MOTIF BUNGA CENGKEH
- MOTIF CENGKEH KUPU
- MOTIF CENGKEHAN
- MOTIF CEPLOK BERAS TUMPAH
- MOTIF CEPLOK TEMBAKAU PARIJHOTO
- MOTIF CERITA RAKYAT BULUSAN
- MOTIF DIORAMA KRETEK
- MOTIF GADING PATI AYAM
- MOTIF GERBANG KUDUS KOTA KRETEK
- MOTIF GUGURAN TEMBAKAU
- MOTIF KALIGRAFI
- MOTIF PAKIS AJI
- MOTIF PARIJHOTO BERAS TUMPAH
- MOTIF PARIJHOTO KOPI
- MOTIF PARIJHOTO KUPU
- MOTIF PARIJHOTO PAKIS AJI
- MOTIF RUMAH KAPAL MENARA
- MOTIF SEKAR JAGAD MENARA
- MOTIF SEWU KUPAT
- MOTIF TABURAN CENGKEH
- MOTIF TABURAN DAUN TEMBAKAU
- MOTIF TABURAN TEMBAKAU CENGKEH
- MOTIF TARI KRETEK
- MOTIF TEMBAKAU CENGKEH
- MOTIF TEMBAKAU PARIJHOTO
- MOTIF UKIR GEBYOK
This article "Batik Kudus" is from Wikipedia. The list of its authors can be seen in its historical and/or the page Edithistory:Batik Kudus. Articles copied from Draft Namespace on Wikipedia could be seen on the Draft Namespace of Wikipedia and not main one.
This page exists already on Wikipedia.
See on Wikipedia : Link to Wikipedia::https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_Kudus. Check its history Link to history::https://id.everybodywiki.com/Kept on Wikipedia:Batik_Kudus?action=history. |